Rabu, 01 Februari 2017

estetika dalam desain grafis

👎my blog👍
 💥Estetika dalam Industri Grafis Komunikasi Kesederhanaan belum tentu jelek, tetapi sebaliknya bisa jadi menarik. Karya yang menarik tidak harus rumit atau mewah. Karya yang rumit biasanya datang dari kesederhanaan, tetapi bagaimana desainer bisa menampilkan suatu karya yang membuat orang terheran-heran (punya greget). Orang kadang tidak menyangka kalau pengambilan ide yang sederhana yang datang dari kehidupan seharihari bisa lahir hebat suatu karya yang luar biasa. Karya yang hebat akan membuat reaksi di penghayat (yang melihat), padahal ide yang dihadirkan tersebut pernah dijumpai/dilihat dalam kehidupan sekeliling kita. Adanya keserhanaan dan kejelian dalam menangkap suatu obyek menjadi karya dan mengkomunikasikan / menginformasikan kembali melalui media lain yang dapat diterima, dipahami oleh masyarakat.  Budaya dan seni di Indonesia sangat indah bila divisualisasikan ke dalam karya grafis komunikasi. Adanya budaya dan seni, kita bisa berkarya penuh fariasi bernafaskan Indonesia ke dalam suatu media. Kita tentu mengetahui 💦
tentang wayang purwa, sebut saja tokoh punakawan; Semar.
 Bagong, Petruk, dan Gareng). Kalau tokoh ini dikemas menjadi media dengan tampilan kesederhanaan dengan fungsi yang beda maka akan kelihatan lain.  Ide kadang munculnya dari pengalaman atau kejadian kehidupan sehari-hari. Dari permasalahan itulah, desainer mencoba mengangkat dan mengerjakan semaksimal mungkin menjadi karya besar yang menarik. Sebaik apapun karya grafis komunikasi bila tidak bisa dipahami atau tidak sampai ke sasaran, maka media tersebut dikatakan tidak bnerhasil. Maka media grafis komunikasi tujuan utama adalah mengkomunikasikan informasi ke pada masyarakat (audien) dengan cara pendekatan visualisasi budaya. 
Penggabungan estetika dengan teknologi dalam industri grafis komunikasi merupakan suatu yang kompleks dan mengarah pada perkembangan penggayaan tertentu berdasarkan kebutuhan praktis. Maka dari itu kualitas estetik yang ditampilkan merupakan kerja sama berbagai pihak untuk menentukan sesuatu yang dianggap sesuai, mengundang minat beli, mengandung roh budaya serta dinamis menghadapi berbagai kondisi perkembangan lingukungan. Bagi seorang desainer grafis bekerja di industri merupakan organisasi yang komplek, yaitu satu unit dengan unit yang lainnya saling mengisi dan saling berperan, untuk ikut campur menentukan estetik desain. Seorang desainer grafis harus bekerja sama dengan bagian pemasaran, keuangan, produksi, teknisi, dan bagian lain. Tugas masing-masing bagian tersebut menurut Kotler adalah sebagai berikut:. Bagian pemasaran bertugas merencanakan dan memasarkan produk-produk yang akanh dipasarkan, karena bagian pemasaran merupakan unit kerja industri yang paling banyak tahu tentang desain yang diminati konsumen. Karena itulah bagian pemasaran adalah mengumpulkan data tentang selera pasar yang layak jual. 
Bagian keuangan bertugas menentukan anggaran produksi, yang fleksibel sesuai kebutuhan dan penetapan harga produk desain berdasarkan pasar yang dibantu dengan bagian pemasaran. Bagian produksi bertugas merencanakan efektifitas dan efisiensi produk.Bagian teknisi bertugas memacu produksi dan merekayasa teknologi agar dapat memproduksi lebih cepat dengan biaya lebih ringan. Seorang desainer memang bukan pelaku utama dalam melaksanakan tugas produksi, karena dalam produksi diperlukan peran banyak orang (unit kerja) untuk mengkasilkan karya yang baik. Desainer adalah seorang perencana produk desain, namun ia bekerjasama dengan pelaksana unit kerja jika ia tidak dapat bekerjasama ia tidak akan mendapatkan hasil yang dikehendaki. Desainer tidak dapat bekerja sendiri bila desain yang ciptaannya ingin diterima masyarakat. Desainer juga harus mengetahui proses, karena setiap proses merupakan bagian yang vital dari desain serta secara langsung merefleksikan sukses atau kegagalan langkah produksi berikutnya. Oleh karena itu setiap proses produksi adalah berupa pembagian kerja, sehingga tanggung jawab 
sepenuhnya terle-tak pada para pekerja di setiap unit kerja. Desainer di lingkungan indus- tri selalu diburu waktu dalam membuat grafis komunikasi, karena tuntutan pemasaran/ pesanan. Dalam industri waktu sangat menentukan upaya pelemparan produk/jasa ke masyarakat. Hal ini terus dilakukan untuk berlomba menarik minat pembeli / pemesan, sehingga industri atau perusahaan akan selalu cepat bertindak dan melempar/ mengkomunikasikan produk/ jasa bila tidak ingin ditinggal pelanggan. Produksi grafis komunikasi memerlukan waktu lama dan panjang, seolaholah bertentangan dengan kondisi yang ada di perusahaan (industri) yang harus cepat membuat dan melempar/mengkomunikasikan karya-karya baru. 

pengertian estetika

💥 Pengertian Estetika Kata estetika berasal dari kata Yunani aesthesis yang berarti perasaan, selera perasaan atau taste. Dalam prosesnya Munro mengatakan bahwa estetika adalah cara merespon terhadap stimuli, terutama lewat persepsi indera, tetapi juga dikaitkan dengan proses kejiwaan, seperti asosiasi, pemahaman, imajinasi, dan emosi. Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan. Teorikus Seni dan Desain dewasa ini cenderung untuk menggunakan istilah estetika sebagai suatu kegiatan pengamatan yang tidak terpisah dari pengalaman Seni dan Desain. Kemudian estilah estetika berkembang menjadi keindahan, yaitu usaha untuk mendapatkan suatu pengertian yang umum tentang karya yang indah, penilaian kita terhadapnya dan motif yang mebdasari tindakan yang menciptakannya.
💥 Estetika adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan dari obyek, maupun daya impuls dan pengalaman estetik pencipta dan pengamatannya. Estetika dalam kontek penciptaan  menurut  John Hosper merupakan bagian dari filsafat yang berkaitan dengan proses penciptaan karya yang indah. Dari pengertian ini, bila dipahami bahwa estetika adalah ilmu yang mempelajari kualitas estetik suatu benda atau karya dan daya impuls serta pengalaman estetik pencipta maupun penghayat terhadap benda atau karya. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa estetika adalah hal-hal yang mempelajari keindahan yang berasal dari obyek maupun keindahan yang berasal dari subyek (pengamatan / pencipta). Keindahan yang berasal dari subyek penciptanya berkaitan dengan proses kreatif dan fisolofisnya.  Pengertian estetika terus berkembang sesuai dengan peradaban, konsepsi hidup manusia, keadaan dan jamannya, seperti pandangan estetik dari sudut ekomoni yang berkonsepsi kecil itu indah, efisien itu indah, murah itu indah, dan sebagainya.  Apa alasan orang ingin mengenal estetika?.  Pertama, karena karya-karya seni dan desain yang alami maupun yang buatan begitu berharga sehingga dipelajari ciri-ciri khasnya demi karya seni dan desain itu sendiri. Kedua, ia mesti berpendapat bahwa pengalaman estetika (pengalaman mengenai karya seni dan desain) itu begitu berharga baik untuk kelompoknya maupun masing-masing anggotanya sehingga karya seni dan desain itu mesti dipelajari. Cara mempelajarinya: dari sudut pandang apakah kualitas-kualitas karya ini mencapai tujuan.  Ketiga, mungkin dikira bahwa pengalaman ini begitu bernilai pada dirinya sendiri sehingga membutuhkan pengujian dan penelitian mengenai kualitaskualitas karya seni dan desain itu. Estetika merupakan pengetahuan yang mempelajari dan memahami melalui pengamatan hal ikhwal keindahan baik pada obyek maupun subyek atau pencipta dan pengamatan melalui proses kreatis dan fisolofis. Keindahan bisa didapatkan dima-na saja, misalnya alam, benda seni dan desain. Dalam berkarya, desainer dalam menciptakan karya desain selalu memuaskan secara estetik (psikologi) dirinya dan orang lain (konsumen). Jadi karya yang diciptakan oleh desainer adalah karya yang memenuhi kebutuhan hidup manusia secara fisik dan psikologis (estetik)💦.

pengertian dan perkembangan desain grafis

 Pengertian dan Perkembangan desain grafis


💥perkembangan Grafis'' Grafis diambil dari kata Yunani ”Graphikos”, merupakan media kreatif yang awalnya terbatas pada menulis, menggores, memahat yang bertujuan untuk membuat tulisan.
 Perkembangan selanjutnya grafis adalah gambar atau tulisan yang dihasilkan memalui metode cetak. Grafis umumnya diarahkan ke karya dua dimensional, antara lain; menggambar, menulis, mewarna, menata yang berhubungan dengan karya media cetak. Media grafis cetak merupakan karya yang dapat menimbulkan akibat serta pengaruh terhadap masyarakat, bisa bersifat penerangan, pengumuman, mempengaruhi baik yang bersifat komersial maupun non komersial. Sejarah grafis komunikasi sangat terlihat di kota Romawi pada pemerintahan Julius Caesar (100-44 SM), yaitu media komunikasi berupa papan pengumuman dari gib putih. Media grafis yang dikeluarkan oleh Dewan Perwakilan Politik memuat berita tentang  budak-budak tersebut dikenal dengan nama Acta Diurna yang artinya ”peristiwa seharihari”, seperti berita dalam pertandingan Gladiator. Revolusi Industri di Inggris sangat mempengaruhi pengetahuan bidang grafis komunikasi seperti adanya surat kabar sekaligus media komunikasi/iklan sering bermunculan dalam surat kabar waktu itu. Perkembangan ini mempengaruhi media grafis komunikasi di negara Amerika dan Eropa hingga akhirnya memicu pertumbuhan perusahaan periklanan.
💦 Di Indonesia media garfis diperkenalkan di Hindia Belanda pada tahun 1602 dengan teknologi percetakan oleh para pedagang besar VOC. Pada tahun 1615 dalam surat kabar Bataviaasche Nouvelles muncul tulisan tangan indah (silografi) yang mempercantik bentuk visual poster. 17 Agustus 1744 surat kabar ini menerbitkan iklan pertama dengan bahasa Belanda. Pada tahun 1809 namanya berganti menjadi Bataviasche Kolonoale Courant menggunakan managemen baru dengan memperhitungkan ketentuan dari tarif iklan.Tahun 1825 di Minahasa terbit ”Tjahaja Sijang” yang pertamakali memuat iklan produk obat tradisonal. Tahun 1865 terbit ”Bientang Timoor” yang memuat iklan tentang surat kabarnya. Perkembangan media grafis komunikasi pada tahun 1870 mulai adanya blosur sebagai media promosi dan informasi. 

 💫Tahun 1914 Penonjolan kekuatan kreatif naskah grafis komunikasi yang provokatif dan persuasif dalam bentuk question headline. Visualisasi dialog antara pria dan wanita dengan teknik yang sederhana namun cukup artistik.  Periode 1930-1942 perekonomian Hindia Belanda mulai membaik, hal ini membangkitkan gairah kembali biro iklan yang mempromosikan produk atau merek. Datangnya Jepang mengakibatkan berhentinya industri periklanan yang sebelumnya dikelola secara profesional berubah untuk kepentingan perang untuk mendukung kepentingan militer pihak Jepang.  

 
 Pada tahun 1954 dibentuklah Perserikatan Biro Reklame Indonesia (PBRI), yang kemudian diganti namanya menjadi Persatuan Biro Reklame Indonesia dalam Kongres Reklame Seluruh Indonesia pertama. Organisasi ini selaku wadah dalam membuat media grafis komunikasi (iklan) surat kabar, meskipun terbatas pada iklaniklan komersial dan produkproduk ringan. Sejak tahun 1968 biro iklan tidak lagi menggunakan tenaga kolportir, karena pemasang iklan sudah datang sendiri.  Perekonomian Indonesia mulai tumbuh pesat pada awal 1970-an diwarnai oleh bermunculnya beberapa perusahaan multinasional. Perusahaan ini membawa angin segar bagi biro iklan di Indonesia untuk mempromosikan produknya melalui media grafis komunikasi. Desember 1980 di Jakarta dilangsungkan konvensi masyarakat periklanan Indonesia mengesahkannya Kode Etik Periklanan Indonesia, merupakan tatanan bagaimana biro iklan dan karyanya mempunyai tatanan yang berkualitas dan benar. Memasuki abad ke 20 merupakan melesatnya teknologi yang begitu cepat, seperti cetak jarak jauh, cetak cepat, cetak dalam skala kecil, kesemuanya ini tenaga profesionalesme grafis komunikasi dituntut untuk mengikutinya.  

pengertian dan perkembangan teknologi

💥Pengertian dan Perkembangan Teknologi 
Teknologi secara harafiah adalah ilmu mengenai teknik. Teknik ialah metode, cara, keterampilan untuk membuat sesuatu atau mencapai sesuatu.💥 Dalam arti yang sempit, teknologi diartikan dengan istilah pemberian dan praktek ilmu terapan pada industri yang mempunyai nilai praktis. Pengertian agak luas, teknologi adalah semua proses yang berhubungan dengan bahan, teknologi bukanlah bakat atau kodrat melainkan keilmuan yang harus dipelajari baik ilmu terapan maupun sebagai keterampilan tangan.
 💦Teknologi dalam makna sangat luas, berarti cara-cara membuat atau mengerjakan suatu produk.  Sementara itu, aspek teknologi juga tampak perkembangannya melalui peralatan itu sendiri, baik tipologi peralatan yang bersifat manual maupun masinal. Demikian juga teknologi bahan, yang tidak hanya berkisar pada pengolahan bahan itu sendiri, akan tetapi juga bertalian dengan kemungkinan bahan lain yang dapat dipergunakan maupun aplikasi bahan satu dengan lainnya dalam suatu produk. Adanya teknologi semua kegiatan menjadi serba mudah cepat dan rasional, tentu selain segi positip yang dapat meningkatkan harkat hidup masyarakat banyak, teknologi pada hakekatnya juga mengubah pelbagai dimensi kehidupan, baik yang berakibat alami, hubungan kemasyarakatan, maupun nilai-nilai budaya. Apabila teknologi secara sederhana diartikan sebagai ilmu yang mengaji masalah teknik atau cara, maka format awal yang dapat dilacak atau ditelusur melalui berbagai peralatan yang telah dihasilkan nenek moyang kita pada masa-masa prasejarah. Penyempurnaan teknik asah dari monofasial ke arah bifasial, dari kapak genggam ke arah kapak sepatu, dari bahan batu ke arah bahan logam dan seterusnya adalah indikasi evolusi perkembangan teknologi.  Teknologi sederhana sudah muncul semenjak pada periode primitif (prasejarah) yang berhubungan dengan kebutuhan manusia baik lahiriyah maupun spiritual, yaitu bagaimana menciptakan bentuk gambar sederhana, seperti yang ditemukan pada dinding gua di Lascaux dan Altamira. Pada awal ini teknologi dalam membuat media grafis komunikasi sangatlah sederhana dengan menggunakan alat runcing dengan cara goresan tangan untuk menghasilkan karya bersimbol untuk berkomunikasi antar manusia dan atau dengan Yang Maha Kuasa. 
👀Teknologi sederhana pembuatan ilustrasi (klise) pertama kali dibuat dengan cukil tangan pada tahun 1423. Teknik yang digunakan adalah dengan bahan kayu ke arah serat membujur yang dicukil dengan sebilah pisau. Pada tahun ini juga Laurens Janszoon Koster menemukan sistem cetak dengan menggunakan metode huruf-huruf lepas, kemudian disempurnakan oleh Peter Schoffer pada tahun 1458.  Pada tahun 1798 Alays Senefelder memperkenalkan tek-nik cetak datar atau litho-graphy sebagai cikal bakal metode cetak offset, yang dimungkinkan lebih berkembang media komunikasi, seperti mas media, buku, poster, iklan dan sebagainya.  
Sekitar akhir abad 18 ditemukannya teknik membuat ilustrasi 
Teknologi sederhana pembuatan ilustrasi (klise) pertama kali dibuat dengan cukil tangan pada tahun 1423. Teknik yang digunakan adalah dengan bahan kayu ke arah serat membujur yang dicukil dengan sebilah pisau. Pada tahun ini juga Laurens Janszoon Koster menemukan sistem cetak dengan menggunakan metode huruf-huruf lepas, kemudian disempurnakan oleh Peter Schoffer pada tahun 1458.  Pada tahun 1798 Alays Senefelder memperkenalkan tek-nik cetak datar atau litho-graphy sebagai cikal bakal metode cetak offset, yang dimungkinkan lebih berkembang media komunikasi, seperti mas media, buku, poster, iklan dan sebagainya.  
Sekitar akhir abad 18 ditemukannya teknik membuat ilustrasi secara sederhana sebagai pengembangan teknik tahun 1423, yaitu posisi serat kayu yang melintang agar hasilnya lebih halus berkualitas. Teknologi secara masinal ditandai di Inggris, yaitu Revolusi Industri yang ditandai dengan penggunaan mesin uap. Dari perkembangan ini hingga menyebar ke Benua Eropa dan Amerika, meskipun berbagai gagasan sudah dilontarkan sebelum abad 18. 
Perkembangan Teknologi Grafis mulai pada tahun 1808 terciptalah mesin penyusun huruf (typesetting machines) pertama yang dite-mukan di Inggris oleh William Church. Jenis mesin ini menggunakan huruf-huruf yang sudah dituang (dari logam). Pada tahun 1855 Tacheotype Denmark menemukan mesin pertama otomatis dengan sistem urai.
Mesin cetak woodcut yang diproduksi tahun 1870-an, iklannya dibuat di Scientific American 1875. Charles Kastenbein Jerman tahun 1869 merupakan penemu mesin pertama yang dapat dipasarkan dalam jumlah lebih banyak. Secara teknis untuk mengoperasikan mesin ini hanya diperlukan tenaga 4 orang.  
Tahun 1885 Ottmar Mergenthaler menemukan mesin Linotype, yaitu penggabungan jenis mesin tuang dengan mesin penyusun dalam satu mesin. Jenis mesin ini merupakan jenis mesin paling baik dekade ini, dan dalam perkembngannya jenis ini masih menjadi acuan sebagai dasar pembuatan mesin baru. Tahun 1916 Ludlow menemukan pelengkap mesin cetak untuk menghindari kekurangan spasi dan huruf agar lebih konsisten dan teratur, khususnya penggunaan huruf-huruf besar, garis vertikal maupun horisontal, dan ornamen  pada sebuah poster. Dekade tahun 2000-an muncul teknologi komputer dan mesin cetak glosy maupun vinyl yang memudahkan pencetakan tanpa menggunakan klise. Teknik ini menangkap masyarakat yang membutuhkan produk publikasi/komunikasi secara cepat dan tepat.
  

Jumat, 13 Januari 2017

pengertian desain


💥Istilah desain berasal dari bahasa Perancis “designer” yang berarti menggambar, kadang-kadang diartikan dalam pengertian “merancang, menciptakan bentuk, susunan, garis, bentuk (bidang, earna (nada), dan tekstur biasa diartikan juga merancang, pola dua maupun tiga dimensi, memilih dan menyusun, memecahkan masalah yang bertujuan menciptakan susunan, organisasi”.  Desain merupakan bidang ketrampilan, pengetahuan dan pengalaman manusia yang mencerminkan keterkaitannya dengan apresiasi dan adaptasi lingkungannya ditinjau dari kebutuhan-kebutuhan kerohanian dan keberadaanya. Secara khusus, desain dikaitkan dengan konfigurasi, komposisi, arti, nilai dan tujuan dari fenomena buatan manusia.  Aspek desain menghendaki pertimbangan; bahan, fungsi, keefektifan, lingkungan dimana produk tersebut akan dioperasikan serta skibat produk tersebut terhadap manusia. Pada pokoknya desain selalu mengiringi manusia selama manusia itu bergaul dengan alat atau perkakas. Desain tak pernah menjadi tujuan akhir, dia  tak  pernah  pula  terpisah, 

dari hasil akhirnya, desain adalah suatu kegiatan yang bertujuan. Secara khusus maupun umum dapat disimpulkan bahwa desain adalah menciptakan sesuatu yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan material dan spiritual dengan hasil semaksimal mungkin yang dimulai dari menggambar hingga menjadi hasil akhir. Desain adalah suatu proses kreatif (seni), yaitu pemecahan sementara dari masalah-masalah dalam proses desain yang ada bias dibuat atau ditiru. Pada umumnya tidak ada satupun prosedur logis yang dapat menuntun permasalahan menuju suatu pemecahan masalah. Suatu solusi diketemukan dengan bantuan; keterampilan, kecerdasan, kecekatan, ingatan yang baik, kecakapan menyusun pola, pencarian dan penemuan secara acak dalam batas-batas lingkup pemecahan, pikiranpikiran ikutan, dan sebagainya. Desain sangat tergantung pada konsep yang tidak pasti (terukur) seperti bakat desainer, kepekaan akan menangkap obyek yang akan digarap. Hanya dalam beberapa kasus dalam pemecahan desain dapat berhasil melalui pengaturan ukuran elemen dalam suatu bidang.💥